Pramuka merupakan kependekan dari Praja Muda
Karana yang berarti kaum muda yang suka berkarya. Di Indonesia sendiri
penggunaan istilah “Pramuka” baru resmi digunakan pada tahun 1961. Akan tetapi
gerakan pramuka sejatinya telah ada sejak jaman penjajahan belanda dengan nama
kepanduan.
Sejarah
Pramuka di Dunia
Istilah pramuka hanya digunakan di Indonesia sedangkan di dunia pramuka disebut Scout. Gerakan yang juga disebutScouting atau Scout Movement ini bertujuan untuk pengembangan para pemuda secara fisik, mental, dan spiritual. Sejarah pramuka di dunia sendiri dimulai pada 25 Juli 1907 ketika Lord Robert Baden Powell saat itu sebagai Letnan Jendral tentara Inggris untuk pertama kalinya mengadakan perkemahan pramuka di pulau Brown Sea, Inggris selama 8 hari. Selanjutnya pada tahun 1908 Baden Powel menulis buku tentang prinsip dasar kepramukaan “Scouting for Boys” yang artinya pramuka untuk laki-laki.
Pada tahun 1912 dengan babtuan adik perempuan
Baden Powell bernama Agnes maka terbentuklah organisasi pramuka untuk perempuan
dengan sebutan “Girls Guides“. Organisasi kepramukaan perempuan ini pun
dilanutkan oleh istri Baden Powell.
Selanjutnya di tahun 1916 di dirikanlah
kelompok pramuka siaga dengan nama CUB (anak srigala). Pedoman kegiatan yang
dilakukan berdasarkan dari sebuah buku yang berjudul “The Jungle Book”
karangan Rudyard Kipling.
Pada tahun 1918 Baden Powell kembali membentuk
Rover Scout, yaitu organisasi pramuka bagi mereka yang telah berusia 17 tahun.
Selang empat tahun kemudian yaitu tahun 1922 Powel menerbitkan
buku menerbitkan buku ”Rovering To Succes” buku ini menggambarkan
seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju kepantai bahagia.
Jambore Dunia
Di
tahun 1920 merupakan tahun yang sangat berpengaruh dalam sejarah pramuka dimana
untuk pertama kalinya di adakan Jambore di dunia. Selain itu tahun ini juga
dibentuk Dewan Internasional pramuka yang beranggotakan 9 orang biro dan biro
pusat di London. Biro pramuka putra dunia memiliki lima kantor wilayah yaitu
Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss, dan Nigeria. Sedangkan untuk putri memiliki
lima kantor pusat sekretariat di London dan biro kantor wilayah di Amerika
Latin, Arab, Asia Pasifik, dan Eropa.
Jambore
Dunia ke-I di laksanakan di Olympia Hall, London. Dalam kegiatan tersebut
diundang pula peserta dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell
diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World ).
Pelaksanaan
Jambore dunia selanjutnya:
§
Tahun
1924 ke
II
di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
§
Tahun
1929 ke
III
di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
§
Tahun
1933 ke
IV
di Godollo, Budapest, Hongaria
§
Tahun
1937 ke
V
di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
§
Tahun
1947 ke
VI
di Moisson, Prancis
§
Tahun
1951 ke
VII
di Salz Kamergaut, Austria
§
Tahun
1955 ke
VIII di
Sutton Park, Sutton coldfild, Inggris
§
Tahun
1959 ke
IX
di Makiling, Philipina
§
Tahun
1963 ke
X
di Marathon, Yunani
§
Tahun
1967 ke
XI
di Idaho, Amerika Serikat
§
Tahun
1971 ke
XII
di Asagiri, Jepang
§
Tahun
1975 ke
XIII di
Lillehammer, Norwegia
§
Tahun
1979 ke
XIV di
Neishaboor, Iran (tetapi dibatalkan)
§
Tahun
1983 ke
XV
di Kananaskis, Alberta, Kanada
§
Tahun
1987 ke
XVI di
Cataract Scout Park, Australia
§
Tahun
1991 ke XVII
di Korea Selatan
§
Tahun
1995 ke XVIII di Belanda
§
Tahun
1999 ke
XIX di
Chili, Amerika Serikat
§
Tahun
2003 ke
XX
di Thailand
Sejarah
Pramuka di Indonesia
Ternyata gagasan organisasi Boden Powell tersebut dalam waktu singkat menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda. Di belanda gerakan pramuka dinamai Padvinder. Pada masa itu Belanda yang menguasai Indonesia pun membawah gagasan itu ke Indonesia. Akhirnya mereka pun mendirikan organisasi tersebut di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Dalam
perkembangan pemimpin-pemimpin gerakan nasional membentuk organisasi kepanduan
dengan tujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan siap menjadi kader
pergerakan nasional. Dalam waktu singkat muncul berbagai organisasi kepanduan
antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ
(Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery),
HW (Hisbul Wathon).
Kemudian pemerintah Hindia Belanda memberikan
larangan penggunaan istilah Padvindery. Maka K.H. Agus Salim mengganti
nama Padvindery menjadi Pandu atau Kepanduan dan menjadi cikal bakal dalam sejarah
pramuka di Indonesia.
Setelah
sumpah pemuda kesadaran nasional juga semakin meningkat, maka pada tahun 1930
berbagai organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu
Pemuda Sumatra) bergabung melebur menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia).
Pada tahun 1931 dibentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) kemudian pada
tahun 1938 berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan
Indonesia).
Pada
masa pendudukan Jepang di Indonesia organisasi Kepanduan dilarang. Maka banyak
dari tokoh Pandu yang beralih dan memilih masuk masuk Keibondan, Seinendan, dan
PETA.
Setelah
proklamasi kemerdekaan kembali dibentuk orgasisasi kepanduan yaitu Pandu Rakyat
Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 dan menjadi satu-satunya organisasi
kepanduan.
Pada
tahun 1961 organisasi kepanduan di Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi
kepanduan dan terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu
Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri
Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). Sadar
akan kelemahan terpecah-pecah akhirnya ketiga federasi yang menghimpun
bergabung menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Sejarah
pramuka di Indonesia di anggap lahir pada tahun 1961. Hal tersebut didasarkan
pada Keppres RI No. 112 tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia
Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan
seperti yang disebutkan Presiden pada 9 Maret 1961.
Tentunya
banyak yang bertanya, kenapa peringatan hari Pramuka di peringati pada 14
Agustus?. Hal tersebut dikarenakan pada tanggal 14 Agustus 1961 adalah hari
dimana Gerakan Pramuka di perkenalkan di seluruh Indonesia, sehingga di
tetapkan sebagai hari Pramuka yang di ikuti dengan pawai besar. Sebelumnya
presiden juga telah melantik Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar